Mengenal Berbagai Teknik Pemijahan Lele
Beternak Lele Itu Mudah Asal Tahu Tekniknya |
Oke, sudah tahu kan mengenai cara berkembang biak ikan lele di alam?.
Sekarang kita beranjak lebih dalam untuk mengetahui berbagai teknik
memijahkan lele yang sudah dipraktekkan oleh para petani dalam beternak
lele. Pada dasarnya pembiakan lele / pemijahan lele dibagi menjadi dua.
Yang pertama, pemijahan lele secara alami / tradisional, dan yang kedua adalah pemijahan lele buatan, biasanya disebut semi-intensif.
Dahulu memang cara alami yang banyak digunakan, namun lama - kelamaan
seiring dengan perkembangan zaman, para ahli mulai menemukan dan mencoba
pembiakan lele buatan dan berhasil. Berikut ini beberapa teknik
pemijahan lele yang umum digunakan.
Pemijahan Lele Secara Alami
Asas yang digunakan dalam pemijahan lele alami adalah bahwa semua
makhluk hidup akan berkembang biak dan tugas kita hanya memberikan
sarana dan prasarana sehingga terjadilah proses perkembang biakan
tersebut. Artinya, teknik yang digunakan sama seperti yang ada di alam,
ikan lele yang sudah matang gonad dan siap induk kita pasangkan dengan
lele betina yang sudah matang gonad pula. Nantinya kedua indukan akan
kawin dan proses pemijahan akan terjadi secara alami.
Para peternak lele masih banyak yang menggunakan cara ini dalam
memijahkan lele mereka. Mereka sangat yakin bahwa proses perkawinan lele
secara alami tanpa bantuan zat - zat kimia tertentu akan menghasilkan
bibit yang lebih bagus dan unggul daripada bibit hasil pemijahan buatan.
Jika kita nalar memang begitu, karena telur yang keluar bukan merupakan
hasil paksaan zat kimia dan perangsang. Tetapi murni karena ikan lele
tersebut sudah benar - benar matang sebagai induk.
Pemijahan Lele Buatan
Kemajuan ilmu pengetahuan mengenai makhluk hidup telah membawa kita pada
banyak cara yang lebih praktis dan mudah dalam berbagai hal. Termasuk
tentang cara pemijahan ikan lele. Pemijahan lele buatan / intensif
adalah pemijahan lele yang dilakukan melalui penyuntikan zat dan hormon
tertentu pada induk lele sehingga indukan tersebut dapat mencapai puncak
kematangan gonad. Tujuan utama nya adalah produksi telur dan prosentase
hidupnya lebih besar daripada proses pemijahan alami.
Pemijahan lele buatan yang paling sering digunakan adalah dengan
menyuntikkan hormon yang merangsang indukan matang gonad. Jenis yang
umum dipakai adalah ovaprim, karena terbukti tidak ada mengandung
resiko. Penyuntikan dilakukan pada indukan jantan dan betina pada bagian
punggung kanan dan kiri. Setelah disuntik nanti, pembuahan tetap
dilakukan secara ovipar atau di luar tubuh sang induk sama seperti cara
alami.
Pemijahan Lele Buatan dengan Suntik Hormon |
Ada pula pemijahan buatan dengan cara pemberian suntikan hipofisa. Cara
ini sedikit rumit karena membutuhkan ikan lain sebagai obyek untuk
diambil kelenjar hipofisanya. Prinsipnya sama seperti suntikan
perangsang, agar sel telur lebih cepat matang dan tumbuh lebih cepat.
Ikan yang diambil kelenjar hipofisanya biasa disebut sebagai ikan donor.
Bobotnya pun harus sama dengan ikan yang akan kita suntik hipofisa.
Proses pengambilannya juga membutuhkan ketelitian dan takarannya harus
sesuai dengan ikan yang akan disuntik.
Selain dua cara diatas ada cara lain dengan cara in vitro. Yaitu
pembuahan telur dilakukan oleh manusia sebelum terjadinya pemijahan.
Syaratnya kedua indukan harus matang gonad. Pemijahan in vitro dilakukan
dengan memaksa keluar sel telur dari induk betina dan induk jantan
dibunuh untuk diambil kantung sperma-nya untuk kemudia dicampurkan dalam
sebuah wadah. Tujuannya adalah jumlah telur yang dibuahi lebih
maksimal.
Ketiga cara pemijahan lele buatan tadi sudah dibuktikan dan membuahkan
hasil yang maksimal. Walaupun resiko tetap ada dan butuh ketelitian dan
pengetahuan lebih mengenai ikan lele.
Memilih Indukan Lele Yang Bagus Untuk Pemijahan
Penting sekali bagi kita untuk dapat mengerti grade / nilai dari suatu
indukan. Jika kita bertujuan untuk menciptakan bibit dan benih lele yang
unggul, maka dalam pemasangan indukan tidak boleh asal - asalan. Kedua
indukan harus sama - sama berkualitas unggul dan telah matang gonad.
Untuk sobat yang masih belum mengerti cara membedakan kelamin ikan lele.
Silahkan sobat lihat pada gambar di bawah ini. Pada lele jantan ada
tonjolan kecil memanjang, yaitu lubang kelamin di dekat sirip bawah.
Sedangkan pada lele betina tidak ada tonjolan.
Perbedaan Lele Jantan dan Betina |
Ingat sobat, kesalahan dalam setting indukan akan berakibat pada
pertumbuhan anakannya yang tidak maksimal dan jumlah produksi yang
rendah. Karena biasanya dalam sekali pemijahan lele dumbo betina dapat
menghasilkan sekitar 50.000 sampai 100.000 telur. Sayang sekali jika
jumlah sebanyak itu bukan berasal dari indukan yang bagus. Oke, berikut
ini ciri - ciri indukan lele yang unggul :
- Umur sudah mencapai 1 sampai 2 tahun
- Bobot hampir mencapai 1kg atau bahkan lebih.
- Lincah dan tidak banyak diam.
- Badannya merah mengkilap dan gemuk tanda ikan sehat.
- Tidak ada cacat pada mata, sirip dan kulitnya.
- Pertumbuhan tidak terlambat dari saudara - saudaranya.
Untuk ciri indukan lele yang sudah siap dan matang kelamin / matang gonad adalah sbb :
- Lele jantan alat kelamin akan membesar/bengkak dan berwarna kemerahan ada bintik berwarna putih.
- Lele betina lubang kelaminnya akan memerah dan membesar.
- Lele betina akan keluar telur jika diurut dari perut ke anus.
- Lele betina perutnya membesar dan cenderung lembek.
Indukan ikan lele yang bagus juga berasal dari nenek moyangnya yang
bagus. Jadi pastikan bahwa peternak lele tempat kita membeli ikan lele
sudah jelas genetik dan asal - usulnya. Untuk info peternak, bisa coba
kita cari di Balai Benih Ikan setempat. Sekarang kita masuk pembahasan
utama, tentang cara pemijahan / mengawinkan indukan lele.
Cara Pemijahan Indukan Lele
Cara pemijahan yang akan kita gunakan sekarang adalah cara pemijahan
alami atau biasa diebut tradisional. Selain mudah dan aman, bahan -
bahan yang akan kita gunakan juga tidaklah mahal. Dikarenakan biayanya
yang dapat ditekan, cara pemijahan ini banyak sekali digunakan oleh para
kaum pedesaan untuk merintis usaha ternak lele.
Hanya berbekal lahan sempit kita sudah dapat membuat kolam untuk
pemijahan. Untuk mengawinkan ikan lele, step-by-step yang harus kita
lakukan adalah :
Mengkondisikan dan Merawat Indukan Lele
Sebelum kita mulai memijahkan kedua indukan, patut diketahui bahwa
indukan lele jantan maupun betina harus kita kondisikan terlebih dahulu.
Jangan sampai kita mengalami kegagalan dalam pemijahan karena indukan
tidak terawat atau bahkan sakit. Caranya simpel sekali, Indukan jantan
dan betina wajib kita pisahkan terlebih dahulu. Jadi kita membutuhkan
dua buah kolam untuk indukan. Yang mana padat tebarnya adalah maksimal
2kg /m², lebih kurang lebih bagus.
Indukan Lele Betina Yang Matang Telur |
Pastikan indukan selalu fit dengan membuat sirkulasi air yang baik di
kolam induk. Ada air yang masuk, dan ada air yang keluar. Untuk air yang
masuk kita bisa menggunakan air sisa limbah rumah tangga maupun air
dari sungai. Karena induk lele biasanya sudah sangat tahan dengan
berbagai kondisi air. Ada baiknya juga kolam tidak ditutup total, agar
air hujan dapat masuk langsung ke kolam indukan.
Berikan pakan yang bergizi pada indukan sehari sekali atau dua kali.
Memang untuk indukan lele, pemberian pelet dirasa terlalu berat jika
jumlah indukan sangat banyak. Caranya bisa kita akali dengan pemberian
sisa makanan di rumah yang tidak habis, bisa kita masukkan ke dalam
kolam. Ada juga beberapa petani yang memasukkan ayam tiren / ayam mati
sebagai makanan utama lele. Untuk indukan lele kita tidak perlu terlalu
selektif dalam pemberian pakan, makhluk kecil apapun yang ada di sekitar
kita dapat dijadikan makanan alami.
Setting Pembuatan Kolam Pemijahan dan Penetasan Lele
Oke, sekarang kita mulai dengan pembuatan kolam pemijahan terlebih
dahulu. Berbeda dengan kolam penampungan indukan, kolam pemijahan tidak
harus sebesar kolam indukan. Hanya dengan ukuran 2 m² sudah cukup untuk
dibuat kolam pemijahan lele. Jenis kolam yang paling mudah dan hemat
biaya adalah dengan sistem lele kolam terpal. Dimana kita tinggal
menyusun batubata maupun bambu/kayu sebagai tanggul kolam yang berbentuk
persegi dan kita tutupi dengan terpal. Untuk kolam pemijahan, tinggi
air yang diperlukan hanya sekitar 60cm. Namun jangan lupa sebelum kita
isi air, kolam kita keringkan selama beberapa hari sehingga bersih dan
dapat birahi indukan bisa maksimal.
Kolam Pemijahan Lele |
Setelah kolam siap, tepatnya sebelum diisi air, kita perlu memasangkan
kakaban di kolam pemijahan. Kakaban ini adalah tempat menempelnya telur
yang akan menetas nantinya. Biasanya para petani menggunakan ijuk yang
diapit dengan bambu. Panjangnya bisa disesuaikan dengan ukuran kolam
pemijahan yangkita buat. Untuk satu kolam kita perlu menggunakan tiga
atau empat kakaban agar telur yang nantinya keluar tidak berserakan.
Untuk membuat kakaban itu tenggelam, kita bisa menindihnya dengan batu
bata. Ingat, kakaban harus bersih dan tenggelam terus, karena telur lele
nanti akan menempel disitu. Jika tidak, dikhawatirkan telur tidak
menetas / mati.
Kakaban dari ijuk harus tenggelam di dasar kolam |
Selain menggunakan ijuk, ada pula petani yang menggunakan paranet
sebagai kakaban di kolam pemijahan lele. Ada yang bilang kakaban dari
ijuk gampang rusak dan susah dibersihkan. Oleh karena itu penggunaan
paranet sebagai kakaban banyak diuji coba dan hasilnya juga maksimal.
Selain itu penataan pada kolam juga menjadi lebih rapi, semua jengkal
dasar kolam bisa tertutupi oleh paranet. Untuk pembuatannya tidak jauh
beda dengan ijuk, paranet dipotong persegi panjang menyesuaikan lebar
kolam. Biasanya ukuran 1 meter x 1/2 meter lalu digapit dengan kayu /
bambu.
Kakaban dari paranet |
Setelah kolam pemijahan sudah bersih dan kering, kita bisa mulai membuat
kolam penetasan telur. Kenapa perlu kita buatkan juga kolam untuk
penetasan telur? Karena nantinya indukan dan telur kita pisahkan dan
telur yang sangat banyak nanti juga butuh tempat yang luas. Telur lele
yang menetas akan menjadi larva/burayak lele. Pada fase inilah kita
dituntut untuk teliti agar larva bisa hidup sampai dewasa.
Ukuran yang baik untuk kolam penetasan adalah 3 x 2 meter dengan tinggi
sekitar 30cm. Jika tidak ada kolam semen, struktur dan bentuk kolam bisa
kita buat dari batubata maupun kayu yang kita lapis dengan terpal.
Prinsipnya sama seperti kolam pemijahan. Penempatan yang paling bagus
untuk kolam penetasan adalah di tempat yang teduh (tidak terkena sinar
matahari langsung) dan tidak banyak terjadi perubahan suhu secara
signifikan. Benih lele masih sangat lemah dan rentan dengan perubahan
suhu, ada baiknya jika kolam berada di dekat rumah atau di dalam
kandang. Usahakan kolam bersih dan steril dari kotoran sebelum kita isi
air.
Melepas & Mengawinkan Indukan Lele di Kolam Pemijahan
Setelah kolam pemijahan bersih dan kakaban terpasang rapi, kita isi
kolam pemijahan dengan air bersih. Air yang baik biasanya adalah air
sumur karena tidak mengandung bahan kimia dan sesuai dengan habitat ikan
lele. Untuk proses pemindahan indukan lele dari kolam indukan ke kolam
pemijahan juga harus dilakukan dengan hati - hati. Jika biasanya kita
menggunakan saringan yang besar dan kasar untuk memindahkan ikan lele,
maka untuk pemindahan indukan sebisa mungkin menggunakan saringan halus
atau digiring menggunakan wadah yang besar. Tujuannya adalah mengatasi
tingkat stress indukan sebelum proses perkawinan dimulai.
Untuk jumlah indukan dalam satu kolam, sebaiknya kita gunakan cara alami
saja, satu kolam untuk satu pasang indukan. Karena jika kita memasukkan
lebih dari satu pasang, resiko indukan akan saling bertarung dan hasil
akhirnya indukan menjadi lemah dan rusak. Jangan lupa indukan harus
benar - benar matang dan siap untuk dikawinkan. Jangan sampai usianya
terlalu muda ataupun telah afkir.
Waktu pelepasan indukan lele sebaiknya berada diantar pagi dan siang.
Agar suhu air tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, berikan
waktu pada indukan untuk beradaptasi dengan suhu air yang normal. Kita
bisa memasukkan lele ke kolam pemijahan pada pukul 9 - 10 pagi. Sehingga
suhu air tidak terlalu ekstrim. Untuk mencegah indukan meloncat keluar,
kolam bisa kita tutup dengan triplek maupun jaring kawat. Asalkan tidak
mengganggu proses perkawinan lele.
Indukan lele biasanya akan kawin / memijah pada malam hari, lebih
tepatnya dini hari sampai waktu shubuh. Proses yang terjadi ketika
pemijahan adalah indukan lele betina nantinya melepaskan telur yang
jatuh menempel pada kakaban yang telah kita buat. Sedangkan si induk
jantan bertugas membuahi telur yang keluar dengan mengeluarkan sperma
secara bersamaan. Seluruh pembuahan atau fertilisasi terjadi
diluar. Namun tidak semuanya telur yang keluar berhasil dibuahi. Telur
yang gagal dibuahi tersebut dapat dipastikan tidak akan menetas.
Proses Pemijahan Ikan Lele |
Biasanya pemijahan terjadi selama satu malam saja. Kita bisa mencoba
mengecek apakah terjadi pemijahan atau tidak di pagi hari. Jika ada
telur yang menempel di kakaban. Sebisa mungkin kita angkat kedua indukan
dan kita karantina ke dalam bak. Tujuan pemisahan indukan dan telur
adalah mencegah jika sewaktu - waktu indukan memakan telurnya sendiri.
Hal ini rawan terjadi jika indukan sedang stress atau sudah keturunan
genetik yang suka memakan telurnya sendiri.
Beberapa kelemahan dari pemijahan lele alami
yang kita bahas ini adalah kadang kala masih ada ketidakcocokan dalam
pasangan. Ini bisa kita minimalisir apabila kita jeli dalam mendeteksi
kematangan suatu indukan dan cepat tanggap saat indukan tersebut sudah
minta dikawinkan. Selain faktor tersebut, faktor lingkungan pemijahan
juga sangat berpengaruh. Jika terjadi kegagalan dalam pemijahan biasanya
sampai beberapa hari tidak ada telur yang keluar. Sebaiknya indukan
segera kita angkat dan kita kondisikan kembali. Sekarang kita masuk
segmen terakhir yaitu penetasan telur yang sudah dibuahi.
Penetasan Telur & Perawatan Larva Lele
Pada fase penetasan ini, telur yang sudah dibuahi dan menempel pada
kakaban harus kita angkat dari kolam pemijahan. Kita pindahkan ke dalam
kolam penetasan. Dalam mengangkat kakaban kita harus sangat berhati -
hati jangan sampai telur berserakan dan rusak. Air pada kolam penetasan
juga sebisa mungkin memiliki parameter yang relatif sama dengan air pada
proses pemijahan. Setelah air pada kolam penetasan siap, kakaban
beserta telur kita masukkan ke dalam. Pastikan seluruh telur dan kakaban
tenggelam.
Telur lele biasanya akan menetas antara 22 - 36 jam. Oleh karenanya
secepat mungkin kita pindahkan pada pagi hari setelah pemijahan selesai.
Untuk supply oksigen bagi telur dan larva nantinya, kolam penetasan
bisa kita beri sirkulasi air yang halus dan aerator. Setelah telur
menetas, akan banyak sekali larva lele yang berkumpul di dasar kolam.
Ini menandakan bahwa telur tersebut berhasil menetas dan kita berhasil
memijahkan lele.
Proses Perkembangan Telur Lele Menjadi Bibit |
Setelah kita pastikan bahwa semua telur yang dibuahi telah menetas.
Kita angkat kakaban perlahan agar telur yang tidak menetas/dibuahi tidak
membusuk dan mengotori kolam penetasan. Burayak lele yang telah menetas
kita biarkan sampai 3 hari. Mereka masih mendapatkan asupan makanan
dari sisa telur yang ada di tubuh mereka. Barulah selepas 3 hari kita
beri mereka pakan alami seperti kutu air maupun cacing sutra. Berikan
pakan secara teratur dan tidak terlalu banyak. Karena sisa pakan yang
tidak dimakan akan menjadi kotoran dan meracuni burayak.
Telur Lele Menempel pada Kakaban |
Larva / Burayak Lele |
Penggantian air juga perlu untuk menunjang kebersihan kolam, lakukan
sifon kotoran dan seperempat air kolam kita gantikan dengan air yang
baru. Pemeliharaan larva lele pada kolam penetasan akan berlangsung
selama dua hingga tiga minggu. Baru setelah itu larva tersebut sudah
bisa kita sebut bibit lele dan siap kita pindahkan ke kolam pendederan.
Bisa kita simak selengkapnya pada artikel kami mengenai cara merawat bibit lele unggul.
Demikian tadi sobat, cara pemijahan / mengawinkan ikan lele mulai dari
persiapan sampai perawatan bibit yang telah menetas. Cara ini bisa kita
buat dalam skala kecil maupun skala besar. Kita sesuaikan dengan skala
produksi dan lahan yang kita miliki. Praktek pemijahan ini dapat kita
gunakan pada pemijahan lele sangkuriang maupun lele dumbo. Sah - sah
saja jika anda menggunakan cara pemijahan lele buatan maupun alami. Itu
semua demi kemajuan industri perikanan nasional dan ekonomi kerakyatan
di negara kita. Salam Sukses, Salam Ternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar